TEKANAN HIDROSTATIS
Adanya tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh gaya gravitasi yang bekerja pada setiap bagian zat cair tersebut. Besar tekanan zat cair bergantung pada kedalaman zat cair, semakin dalam letak suatu bagian zat cair, akan semakin besar pula tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam zat cair yang tidak bergerak sebagai akibat gaya gravitasi yang bekerja pada setiap bagian zat tersebut disebut tekanan hidrostatis.
1. Sifat-sifat tekanan zat cair pada dinding tabung antara lain :
2. Hukum tekanan hidrostatis
Bunyi hukum tekanan hidrostatis adalah :
- Zat cair menekan ke segala arah.
- Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin besar.
- Tekanan zat cair tidak tergantung pada bentuk wadahnya, melainkan tergantung pada kedalaman dari permukaan zat cair.
- Tekanan zat cair bergantung pada massa jenis zat cair.
Bunyi hukum tekanan hidrostatis adalah :
"Tekanan hidrostatis di setiap titik pada bidang datar di dalam zat cair sejenis yang berada dalam kesetimbangan adalah sama."
Hukum tekanan hidrostatis berlaku jika zat cair dalam keadaan diam (tidak mengalir).
Hukum tekanan hidrostatis berlaku jika zat cair dalam keadaan diam (tidak mengalir).
3. Rumus tekanan hidrostatis
Untuk menghitung besar tekanan hidrostatis dapat dihitung dengan persamaan :
P = ρ.g.h
Dimana :
P = tekanan hidrostatis (Pa/ N/m2)
ρ = massa zat jenis cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = kedalaman zat cair (m)
P = P0 + ρ g h
4. Aplikasi hukum tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari :
a) Berenang
Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit. Hal ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga akan semakin besar.
b) Pembuatan bendungan
Sesuai konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin dalam maka tekanan akan semakin besar. Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal dari bagian atas agar bendungan tidak jebol karena tekanan zat cair terbesar berada pada dasar permukaan zat cair.
c) Pemasangan infus
Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah pasien. Dimana tekanan infus harus lebih tinggi dari tekanan darah pasien agar cairan infus mengalir ke dalam tubuh pasien. Jika tekanan darah pasien lebih besar dari tekanan cairan infus maka yang terjadi adalah darah pasien akan mengalir melalui selang infus menuju kantong infus.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar