Senin, 06 Februari 2017

Mekanisme Pengeluaran Urin dari Kandung Kemih

Mekanisme Pengeluaran Urin dari Kandung Kemih

Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi.
Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.

            Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan urne, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil atau kencing.
Urine mengandung zat padat sebesar 4 persen dan 96 perse air. Zat-zat padat yang ada dalam urine adalah sebagai berikut :
a. Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
b. Zat warna empedu yang member warna kuning pada urine
c. Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan, hormone dan zat kimia yang berasal dari makanan.
d. Garam-garaman khususnya garam dapur.
Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Factor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit.

          Pada saat kita minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat.

 
Urin dibentuk di nefron yaitu dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah bahan-bahan yang bermanfaat. Dengan demikian akan tersisa bahan tak berguna, yang nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan, yang disebut urin. Sebelum menjadi urin, di dalam ginjal akan terjadi tiga macam proses, yaitu: Filtrasi, Reabsorpsi dan Augmentasi. Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

          
   Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.

           Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.   Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi) 

3. Augmentasi.



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar