Desain Bentuk Rumah Adat Toraja dan Penjelasannya – Rumah Adat Suku Toraja : Tongkonan, http://thewritingjungle.blogspot.com/, Pasti anda tau suku Toraja yang berada di Sulawesi, dari berita-berita nasional, daerah ini kerap kali di jadikan tujuan berwisata karena adat dan istiadatnya yang kental dalam kehidupan sehari-harinya, serta berbagai keunikan lain yang terdapat di sana, jika pembaca berkunjung kesana kalian pasti akan melihat Rumah Adat Orang Toraja yang di sebut Tongkonan.
Apa yang menarik dari rumah adat Tongkonan ini ? Banyak yang menarik dari rumah adat Toraja ini, terutama pada Desain Bentuknya. Desain Bentuk Rumah Adat Suku Toraja ini memiliki bentuk yang unik, tata letak yang apik, dan ukiran menarik di sekujur rumah. Pada umumnya rumah adat ini di kategorikan sebagai rumah panggung, karena seluruhnya hampir memakai bahan dari kayu, tapi bukan kayu sembarang, dan jenis kayu ini hanya terdapat di Sulawesi dan tentunya jenis kayu yang terbaik, kabarnya kayu tersebut dapat awet sampai ratusan tahun, dan tak usah heran bisa bertahan selama itu tanpa pelitur dan pernis karena memang kayunya kayu terbaik.
Berikut Desain Bentuk Rumah Adat Toraja dan Penjelasanya : Tongkonan sama dengan rumah adat lainnya, Rumah Adat Orang Toraja ini juga di bagi atas beberapa bagian di antaranya : Sulluk Banua atau disebut Kolong Rumah, Kale Banua bagian badan rumah yang mencakup semua ruangan yang ada di dalamnya, Ratiang Banua yakni bagian atap rumah, ada sisi barat dan timur Tongkonan ada jendela kecil untuk membantu pencahayaan masuk ke dalam rumah. Bagi suku Toraja arah mata angin memang sangat sakral, mereka mempercayai bahwa bagian utara merupakan Uluna Langi, yakni kepala langit di mana Puang Matua, atau Tuhan berada, dan di bagian timur biasa di sebut Mata Allo merupakan titik energi dimana matahari muncul, timur ini di sebut juga sebagai sumber kebahagiaan dan kehidupan, sedangkan bagian barat yang di kenal dengan Mattampu, dianggap sebagai titik kematiana atau kesusahan, dan terakhir adalah selatan, titik ini di kenal dengan Pollo’na Langi atau pantat langit, maka dari itu selatan dikenal oleh orang Toraja sebagai sumber hal-hal yang tidak baik atau biasa kita sebut dengan murka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar