Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,kerugian harta benda, dan dampak psikologis serta memerlukan bantuan luardalam penanganannya.
Prinsip dasar upaya penanggulangan bencana dititik beratkan pada tahap kesiapsiagaan sebelum bencana terjadi. Mengingat bahwa tindakan preventif (mencegah) lebih baik daripada kuratif (pengobatan atau penanganan). Bencana alam itu sendiri memang tidak dapat dicegah, namun dampak buruk akibat bencana dapat kita cegah dengan kesiapsiagaan sebelum bencana terjadi.
Berikut adalah beberapa video pencegahan dan penanggulangan bencana alam :
1. Tsunami
Pencegahan dan Penanggulangan Tsunami
Bencana alam tsunami bisa menimbulkan korban lebih banyak dibandingkan gempa, hal ini karena tsunami terjadi setelah adanya gempa sehingga korban dan kerugiah harga benda dapat berlipat ganda. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jatuhnya korban akibat bencana tsunami adalah sebagai berikut.
A. Perlindungan Garis Pantai
Perlindungan garis pantai dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Penetapan peraturan tentang pembangunan wilayah pantai.
- Membangun tembok - tembok penahan dan pemecah air laut.
- Melestarikan hutan mangrove, menanamnya di pesisir dengan baik, dan tidak menebang sembarangan, atau tidak mengubah lahan mangrove menjadi tambak.
- Tidak mencemari sungai dengan limbah karena akan merusak laut.
B. Sistem Peringatan Dini
Sistem peringatan dini perlu dibangun untuk mendeteksi, menentukan lokasi, dan besaran potensi tsunami yang muncuk sebagai akibat gempa bumi atau getaran - getaran lainnya. Sistem ini selanjutnya memberikan informasi dan peringatan kepada pihak - pihak yang terkait dan kemudian kepada penanggung jawab di tingkat lapangan atau masyarakat yang mungkin terkena bencana. Informasi ini disebarluaskan lewat radio dan televisi.
C. Pendidikan dan Pembelajaran
Mempelajari dan memahami tsunami, baik penyebab, tanda - tanda, maupun sifat tsunami, dapat dilakukan dengan penyuluhan terhadap warga melalui pertemuan RT, mencari, memperoleh, dan berbagi informasi dari berbagai sumber, termasuk kisah korban tsunami, buku, media elektronik, dan lain - lain.
D. Kemitraan
Menjalin kemitraan dengan pihak - pihak dalam dan luar negeri yang dapat memberikan bantuan jika terjadi bencana tsunami.
E. Pemetaan Kawasan Rawan dan Tempat Evakuasi
Memetakan daerah yang paling rawan serta daerah yang layak untuk menjadi tempat evakuasi dan rute penyelamatan jika terjadi bencana.
F. Penyiapan Posko Bencana
Posko (pos komando) harus selalu ada dan siap, terutama di daerah yang rawan bencana tsunami. Tim satgas dan tim kesehatan harus selalu siap di posko yang telah disediakan. Dalam posko harus disiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam kondisi darurat.
G. Satgas Penanganan Bencana
Satgas terdiri atas unsur - unsur perangkat desa / kelurahan, tentara, polisi, dan relawan dari masyarakat yang berpengalaman dalam menangani bencana.
2. Banjir
Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir :
- Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.
- Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat.
- Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untuk penyerapan air.
- Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
- Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah turun.
- Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul.
Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah bencana banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk mencegah terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar semua bisa teratasi dengan baik.
3. Kebakaran Hutan dan Lahan
Beberapa cara yang cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi kebakaran hutan antara lain:
- Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang cukup tinggi yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Wilayah titik api ini harus diperhatikan ketika kemarau panjang terjadi.
- Tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan.
- Tidak membuang puntung rokok secara sembarangan di hutan.
- Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan. Api unggun harus dipadamkan terlebih dahulu jika ingin meninggalkan hutan.
- Melakukan patroli hutan secara berkala untuk mengecek kondisi hutan.
- Melakukan pemotretan citra secara berkala terutama di wilayah dengan titik api yang tinggi.
- Menyediakan mobil pemadam kebakaran yang siap untuk digunakan.
- Apabila terjadi kebakaran hutan berskala kecil, maka lakukan penyemprotan secara langsung ke daerah yang terbakar.
- Jika kebakaran terjadi dalam skala besar, maka lakukan penyemprotan air dari udara menggunakan helikopter juga membuat hujan buatan.
4. Gempa Bumi
A. Upaya penanggulangan sebelum terjadi gempa:
1. Mengetahui pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan darurat.
2. Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil terhadap guncangan.
3. Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan tertutup baik saat tidak digunakan untuk mencegah bencana pengiring gempa seperti kebakaran dan gangguan sanitasi.
4. Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan singkat akibat guncangan dan dipastikan sekering berfungsi dengan baik.
B. Upaya penanggulangan saat terjadi gempa:
1. Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan tidak panic, gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan jangan menggunakan lift atau elevator, jangan berlindung di bawah jembatan, jalan laying, ataupun benda-benda yang menggantung tapi berlindunglah di bawah meja yang kokoh, dan jangan dulu masuk bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
2. Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan berlindung di bawah pohon atau di tempat dekat tiang/gardu listrik, dan jika getaran gempa kuat, ambillah posisi duduk daripada berdiri.
3. Jika sedang mengemudikan kendaraan; hentikan perjalanan dan segera menepi, jangan memberhentikan kendaraan di atas jembatan, jalan laying, atau persimpangan jalan, dan jangan segera melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
C. Upaya penanggulangan setelah terjadi gempa:
1. Periksa diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah baik-baik saja atau mengalami luka-lukaa.
2. Jika terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan kotak P3K sebagai pertolongan pertama dan segera bawa ke Puskesmas/rumah sakit terdekat.
3. Nyalakan radio atau televise untuk mengetahui informasi dari instansi pemerintah.
4. Jika getaran gempa cukup kuat, dirikanlah untuk sementara tenda-tenda darurat di halaman atau tanah lapang untuk menghindari gempa susulan.
5. Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika terdapat puing-puing segera dibersihkan.
5. Gunung Meletus
Persiapan Dalam Menghadapi Sebelum Letusan Gunung Berapi
- Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi, dengan anda mengetahui medan daerah setempat, anda bisa merencanakan apabila gunung meletus wilayah - wilayah mana saja yang aman untuk mengungsi
- Membuat perencanaan penanganan bencana, hal ini berfugsi untuk apabila gunung meletus anda bisa menangani penyelamatan semua barang yang anda miliki, entah itu hewan ternak dan barang berharga lainnya.
- Mempersiapkan tempat pengungsian, merencanakan tempat pengungsian sangat perlu di lakukan, dengan tujuan apabila gunung meletus , warga yang berada pada radius awas dapat di evakuasi ke tempat pengungsian tersebut, sehingga warga tidak kebingungan berlari / menyelamatkan diri apabila gunung akan meletus, karena petugas / pihak - pihak terkait akan mengevakuasi warga.
- Mempersiapkan kebutuhan dasar, kebutuhan sendiri anatara lain pakaian, barang - barang yang di gunakan setiap hari, obat - obatan. Walaupun menyiapkan kebutuhan dasar seperti ini tidak begitu wajib karena biasanya di tempat - tempat pengungsian sudah di siapkan oleh pemerintah dan pihak - pihak terkait
Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
- Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
- Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
- Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
- Jangan memakai lensa kontak.
- Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
- Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
- Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
- Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
- Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar